Penayangan bulan lalu

Rabu, 03 Oktober 2012

REDD untuk siapa?

REDD untuk siapa?
  1. Wacana Upaya penyatuan data dan luasan peta kehutanan Indonesia  merupakan wacana dari beberapa tahun lalu, namun kepentingan rakyat tersebut selalu di nomor duakan
  2. Namun Belakangan ini marak diperbincangkan untuk menyatukan data kehutanan Indonesia serta tumpang tindihnya data kemenhut dan KLH  mengenai pemetaan kehutanan indonesia
  3. Hal ini justru lebih menimbulkan pertanyaan dikala nasib ratusan ribu rakyat yang tersebar dalam 33 ribu desa yang berada didalam kawasan tersebut di pertaruhkan.
  4. PIPIB (Peta indikatif Penundaan izin baru) yang di keluarkan pemerintah justru merupakan kepentingan terselubung untuk mensukseskan rencana REDD 
  5.  Aktivitas moratorium kehutanan lebih didalangi oleh faktor kepentingan matrealisme semata di banding untuk menyelamatkan hutan Indonesia
  6. Hal ini menarik karena dalam PIPIB terdapat banyak tumpang tindih perizinan yang merupakan proyek sumber dana utama bagi kementrian
  7. REDD merupakan proyek besar yang bernilai milyaran dolar hasil suntikan asing terhadap hutan Indonesia, pastinya akan sangat menggiurkan bagi para pejabat prakmatis 5 tahunan hasil budaya demokrasi kufur
  8. Para kapitalisme asing tidak mau dirugikan dengen isu pemanasan global, justru memanfaatkan isu pemanasan global untuk dijadikan sebuah komoditi yang diperjual belikan seharga milyaran dolar.
  9. Alih alih lingkungan dan iklim global terselamatkan justru malah semakin buruk. berubahnya iklim dunia dan pemanasan global justru diakibatkan oleh negara kapitalisme sendiri sebagai penyumbang emisi terbesar sedunia
  10. Ini lah tabiat kapitalisme dan demokrasi yang sebenarnya menampakkan wajahnya
  11. Imprealisme model baru berwajah REDD merupakan agenda kabuflase seperti malaikat untuk memyelamatkan iklim dunia dengan iming-iming keuntungan yang besar milyaran dolar
  12. Negri-negri dunia ketiga seolah tersirap dan terhipnotis dengan menyambut REDD secara suka cita, padahal itu merupakan agenda asing super jahat untuk menjadikan imprealisme lebih lekat pada seluruh linit kehidupan
  13. Bahkan untuk memuluskan jalannya, pemerintah telah tunduk terhadap asing dengan menerbitkan peraturan Permenhut.20/Menhut-II/2012
  14. Jual beli karbon lebih terlihat seperti penjajah yang memberikan dana pancingan nya agar sang pecundang memberikan sumber daya alam yang berlimpahnya demi berkorban atas kejahatan lingkngan yang justru di lakukan sang penjajah. Sungguh sangat jahat agenda ini.
  15. Telah rusak sistem pegelolaan sumberdaya alam ini, dan telah rusak sistem negara ini, tidak mampu berdaulat diintervensi kepentingan asing, so masih berharap dengan sistem rusak ini.
  16. Islam punya solusinya with syariah dan khilafah, lebih jelasnya so lets to get discussion